Top News

Top News
Prabu Update :

Menguak Misteri di Pembuangan Sampah

Sabtu, 10 Desember 2011

Detifcom - Awalnya saya anggap biasa saja saat membakar sampah di samping rumah. Mungkin sampah orang sebelum kami tinggal disini atau sampah tetangga sebelah pikirku, saat aku membakar sampah. Saat pertama pindah ke sini (Rumah di bilangan Jakarta-red) yang pertama saya lakukan adalah membersihkan rumah dan sekelilingnya. Pada dasarnya saya adalah tipe pria yang anti dengan jorok. Seluruh isi rumah saya bersihkan sendiri tanpa melibatkan orang lain. Begitu juga sekelilingnya, termasuk taman dan rumput-rumput disamping rumah.

Soal kebersihan yang begituan bisa dibilang saya sangat rajin. Cerita pertama saya agak penasaran ketika melihat bungkusan rokok kretek Djarum di tempat pembuangan sampah milik saya. Maklum tempat tinggal saya agak masuk gang dan sedikit jauh dari jalan besar makanya saya lebih memilih membakar sampah ketimbang membuangnya ke tempat sampah yang sedikit agak jauh dari rumah. Alasannya juga simple karna selain bagus, abunya juga dapat di gunakan untuk tanaman.

Soal produksi sampah, kami memang bisa dibilang jagonya. Mulai dari sampah kering, basah dan lain-lain. Maklum konsumsi makanan dan barang lainnya dirumah agak banyak. Mulai dari kulit buah-buahan hingga bungkus makan kering maupun bungkus belanjaan dari pasar. Selain itu ada juga sampah hasil dari sayuran belanjaan dan kebetulan baru memasuki rumah jadi sampah agak sedikit menumpuk. Mulai dari bungkusan alat elektronik, kotak-kotak lampu, TV, Lemari es, Kipas Angin dan lain-lain.

Sebenarnya saya ingin menyimpan bungkusan tersebut dengan rapi lantaran pekerjaan saya yang belum menetap dan bilamana pindah, barang-barang yang saya beli bisa dimasukkan lagi ke kotaknya. Namun mengingat tempat yang tidak memungkinkan saya memilih untuk membakarnya saja. Tiga hari kedepannya setelah saya menempati rumah, rasanya belum puas penataannya. Alasannya karena rumah belum tertata dengan rapi. Mau tak mau semua harus diberesin sesuai dengan selera dan barang-barang yang kurang saya langsung belikan untuk melengkapi peralatan di dalam rumah.

Sampah pun menumpuk di rumah. Namun saat itu cuaca sedang gerimis dan saya memilih untuk menyimpannya dulu di samping rumah. Nah besoknya cuaca sudah baik, dan sampah dedaunan samping rumah sekalian saya bakar dengan sampah yang semalam saya simpan. Disana (tempat pembakaran sampah - red) ada beberapa bungkusan rokok Djarum Kretek saya temui. Padahal rokok saya bukan tipe seperti itu. Bungkusan rokok tersebut masih kelihatan agak baru. Padahal kemarin saya sudah membakar sampah yang ada disini. Saat itu saya juga belum ambil pusing soal hal itu.

Namun beberapa hari berikutnya bungkusan rokok itu tetap saja saya temui saat membakar sampah. Saya pun mulai tanda tanya. Karna saat membakar sampah itu pasti hangus semua. Pagi-pagi tetangga saya ternyata membuang sampah ke pembuangan sampah di tepi jalan besar dengan menggunakan motornya. Lantas, itu bungkusan rokok siapa yang punya..? pikirku dalam hati.

Sedikit memang mengundang tanda tanya. Karna selain saya bukan perokok Djarum Kretek tidak mungkin juga ada seseorang yang sengaja khusus membuang bungkus rokoknya setelah habis di hisapnya di tempat pembuangan dan pembakaran sampah saya. "Kok bisa begitu iya..? Dan masih baru pulak lagi" tanyaku dalam hati.

Penasaran saya langsung menyelidiki darimana dan siapa yang membuang bungkus rokok Djarum Kretek disana. Sengaja saya tidak kerja satu harian khusus untuk menguak siapa gerangan pemilik bungkusan rokok tersebut. Hasilnya saat itu nihil alias tidak mendapatkan siapa pemilik bingkusan rokok di tempat pembakaran sampah. Namun pagi-pagi secara tidak sengaja saat saya berjalan ke pembakran sampah, saya menemukan lagi 3 bungkusan rokok disana. "Ini bener-bener gila" pikirku dan rasa penasaran pun mulai menjadi-jadi.

            ************************************************************************************

Malam ini saya berencana untuk begadang dulu dan mencari tahu sebenarnya siapa pemilik yang sengaja membuang bungkusan rokok Djarum Kretek itu. Sesekali saya melihat ke samping rumah melalui jendela saat jedah iklan di siaran televisi acara OVJ. Tidak ada tanda-tanda. Jendela saya tutup kembali dan kembali menonton. Saking penasaran, saya pun mengintip ke samping rumah melalui dapur. Begitu seterusnya malam itu yang saya lakukan hingga jam 4 subuh. Namun belum mendapatkan jawaban memuaskan. Sebenarnya penyidikan ini masih saya rahasiakan kepada istri saya. Dan besoknya saya terbangun agak kesiangan dan langsung pergi ke tempat sampah, ternyata sampah sudah dibakar.

"Siapa tadi yang bakar sampah Mam" tanyaku pada istri. "Mama lah, emang ada pembantu di rumah..? " jawabnya setengah bertanya. "Kenapa...? " katanya lagi. "Tidak kok, nanya saja. Tadi ada jumpa bungkusan rokok Djarum Kretetk tidak disana..?" ujarku keceplosan. "Bungkusan Rokok.. Maksud papa..?" ujar istriku tanda tanya. "Iya.. tapi sudahlah. Lupakan aja" jawabku dan langsung menuju kamar mandi. Di kamar mandi saya masih kepikiran soal bungkusan rokok itu.

Besok paginya yang biasa saya langsung mandi malah langsung ke tempat pembakaran sampah. Saya pun semakin keheranan ketika melihat itu bungkusan rokok kosong sudah ada disana. Sebenarnya sih tak masalah lantaran berada di pembuangan sampah, cuman siapa pemiliknya itu yang saya tidak mengerti. Dan kenapa pulak harus bungkusan rokok saja dan entahlah yang pasti saya dibuat pusing sendiri oleh bungkusan rokok ini.

Malam ini saya harus tuntaskan penyelidikan tentang si bungkusan rokok ini, tekadku dalam hati. Harus dan harus tuntas. Saya pun melengkapi samping rumah dengan lampu, untuk melihat dengan jelas siapa gerangan pemilik bungkusan rokok Djarum Kretek di Pembakaran sampah. Selain itu, posisi tempat tidur sengaja saya rubah untuk menyesuaikan tempat pengintaian saya di dekat jendela dan memberinya sedikit lobang untuk pengintaian. Saya sama sekali tidak menghiraukan istri saya ketika ditanya kenapa kok sampai mengeser-geser posisi tempat tidur.

Usai makan malam, saya langsung masuk ke kamar, lampu kamar pun saya matikan khusus untuk menguak "Misteri di Pembuangan Sampah". Soal yang satu ini saya sudah menceritakan yang sebenarnya pada istri saya. Dia pun maklum dan menyerahkan sepenuhnya urusan tersebut pada saya. Belum ada tanda-tanda. Hingga pukul 00.00 wib juga belum ada tanda-tanda yang menunjukkan ke anehan di pembuangan sampah samping rumah.

Mata saya sudah 5 watt dan waktu sudah menunjukkan pukul 02.30 wib. Untuk mengakali kelelahan dan kantuk saya terpaksa menarik sebatang rokok. Namun saat menikmati rokok yang barusan saya bakar, perasaan saya sedikit tidak enak. Serasa ada sesuatu yang ganjil menghinggapi tubuh saya. "Ada apa ini, kok perasaan saya tiba-tiba tidak enak". Tapi saya mencoba untuk tenang dan berpikir jernih. Namun tetap saja keanehan menghantui perasaan saya.

Saya lantas memberanikan diri untuk mengintip pembuangan sampah disamping rumah lewat jendela. Astagafirullahalazim..... Ternyata sosok aneh sedang duduk dan merokok di tempat pembuangan sampah samping rumah. Selanjutnya saya tidak tahu apa yang terjadi karna saya terbangun sudah pukul 11.09 wib. Ternyata hari sudah siang.

"Gimana Yah penelitian tadi malam, berhasil" ujar istri saya serasa menyuguhkan secangkir kopi di ruang tamu. saya tidak menjawab dan memilih untuk mengingat-ingat apa yang terjadi tadi malam. "Oh ternyata" lalu saya bergegas ke samping rumah tepatnya ke pembakaran dan pembuangan sampah. Disana saya tidak menemukan apa-apa. Mata saya masih liar dan mencari benda berupa bungkusan rokok Djarum super yang biasa saya temukan disini. Anehnya tidak satu pun tampak bungkusan rokok.

Sontak saya terkejut saat kembali ke rumah karna bungkusan rokok yang saya cari sudah berada di dalam rumah. Ada tiga bungkusan rokok yang sudah kosong berada di samping aquarium. Saya lantas berteriak memanggil isteri saya. " Iya tadi mama sengaja ambilkan dari tempat pembuangan sampah, tadi juga mama udah bilang ke Papa kan...? katanya pada saya. Jika biasanya saya langsung membakarnya, kali ini saya merobek-robeknya satu persatu. Anehnya di bungkusan rokok yang kedua ketika saya merobeknya, ada sesuatu yang ganjil didalam bungkusan rokok tersebut.

Secarik kertas bertuliskan aksara latin yang mirip dengan Aksara Batak. "Aneh, ada apa ini sebenarnya, dan apa arti tulisan ini" pikirku. Saya mencoba mencari tahu ke orang-orang tertentu (orang tua suku Batak-red). Mereka mengakui jika tulisan tersebut benar adanya Aksara Batak cuman, masalahnya mereka tidak tahu membacanya dan menyarankan saya untuk mencari orang pintar. "Sial" kenapa..? karna saya sama sekali tidak suka dengan yang begituan. Selain tidak percaya, waktu saya juga tidak memungkinkan untuk menanyakan hal itu ke orang pintar.

Waktu pun berlalu dari siang menjelang malam dan saya masih tetap menyimpan secarik kertas bertuliskan Aksara Batak tersebut didalam dompet saya. Namun malam kali ini saya lebih memilih tidur dan berupaya untuk melupakan hal-hal yang terjadi semalam. Pagi harinya juga saya mencoba langsung mandi dan bukan ke tempat pembuangan sampah. Usai mandi dan berpakayan rapi serta sudah sarapan pagi saya langsung bergegas berangkat liputan.

Benar adanya saya bisa sedikit melupakan kejadian tersebut. Buktinya liputan kali ini saya lumayan mendapatkan banyak berita. Ada 5 berita saya dapat hari ini, mulai dari hasil rapat Paripurna DPRD, Kasus DBD, UMK, Ujian Nasional dan Kelangkaan BBM. Saya pun berhasil merangkumnya menjadi berita dan mengirimnya ke Redaksi. Usai pengiriman berita saya langsung pulang ke rumah dan saat itu agak kelelahan dan langsung ketempat tidur.

Jika biasanya sebelum tidur saya mengganti celana, kali ini tidak. Akibat kelelahan saya langsung merebahkan tubuh saya diatas kasur. Dalam peristirahatan kali ini saya sedikit mendapatkan petunjuk. Kata orang tua, setiap ada barang aneh baiknya di bawa tidur untuk mengetahui maksud dan tujuannya. Bisa jadi lantaran tadi malam saya tidak menganti celana dan langsung tidur itu makanya saya mendapatkan petunjuk. Karena Aksara Batak tersebut berada di dalam dompet saya semalaman hingga tidur pulas.

Malam itu saya bermimpi bertemu dengan sosok orang tua yang mengaku jika dirinya adalah orang pertama dikampung tersebut. Dia mengingatkan saya untuk tidak lagi membakar sampah ditempat biasa. Saat itu saya sangat ingat betul komunikasi yang kami gunakan adalah bahasa batak. Dan arti dalam tulisan di secarik kertas itupun di ceritakannya. Cuman saya sudah lupa karna selain panjang dia juga menggunakan bahasa yang tidak biasa. Yang pastinya baik untuk saya. Sedikit banyak artinya sebuah pesan. Terimakasih. Jun M
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Posmetro Prabu 2010 -2011 | Design by Posmetro Prabu | Published by