KARIMUN, detifcom - Jika Selama ini Pendiri Yayasan Budi Bhakti, Bapak Budi Prayitno Gali Lobang Tutup Lobang demi mempertahankan Yayasan Pendidikan miliknya menjadi sekolah gratis guna menekan tingkat buta huruf kini mendapat tandingan dari Rosa de Verstegen (60). Wanita kelahiran Meksiko ini rela menjual Rumah miliknya untuk membangun sekolah.
Kedua Mahluk Tuhan ini sudah sepatutnya mendapat penghargaan dari Pemerintah berkat kepeduliannya yang cukup tinggi terhadap dunia pendidikan. Namun bagi mereka penghargaan bukanlah hal yang utama. Bagin keduanya membuat orang senang lebih dari segalanya.
Tidak ingin melihat anak-anak terlantar di Indonesia, Rosa de Verstegen menjual rumahnya di Meksiko untuk membangun sekolah di Papua. Luar biasa bukan..?? Hasil penjualan harta bendanya di Meksiko dijadikannya modal kembali ke Papua dan mendirikan PKBM Rumah Agape.
“Motivasinya karena saya cinta Papua. Alasan lainnya adalah kehidupan dan keluarga. Saya sudah ke berbagai negara, tapi hanya mau di Papua,” kisah Rosa. Kini, Rumah Agape menjadi bagian dari upaya menekan dan memberantas buta aksara di Papua. Di rumah ini, para peserta didik diajarkan membaca dan menulis.
Tidak jauh beda, Jika di Papua ada Rosa de Verstegen, di Karimun namanya Budi Prayitno dengan YPBB satu-satunya Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Sekolah Luar Biasa (SLB) tanpa biaya . SLB YPBB menjadi bagian dari kelompok masyarakat di luar pemerintah yang bahu-membahu menekan angka buta aksara. Bravo SLB YPBB Karimun, Maju Terus Pantang Mundur. Demi anak Bangsa, Kita Pasti Bisa..!!!
0 komentar:
Posting Komentar