KARIMUN, detif.com - Wilayah perairan Karimun belakangan ini tampak tertutup kabut asap akibat kebakaran hutan di beberapa daerah di Indonesia. Akibatnya, arus pelayaran di Karimun sediit terganggu akibat jarak pandang yang hanya berkisar 300 - 400 m.
Syahbandar Tanjungbalai Karimun Gajah Ruseno mengingatkan perusahaan pelayaran dan Nakhoda Kapal untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap dampak kabut asap. "Untuk saat ini kita telah memberikan himbauan pada perusahaan pelayaran maupun nakhoda Kapal untuk lebih berhati-hati dalam melakukan pelyaran. Yang lebih kita tekankan demi keselamatan pelayaran jika jarak pandang dibawah 300 m keberangkatan Kapal segera ditunda. Tetapi jika jarak pandang diatas 300 m kapal masih bisa diberangkatkan" ujarnya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi keselamatan penumpang, Ruseno saat di konfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan, jauh hari sebelum adanya kabut asap telah menghimbau kepada perusahaan pelayaran maupun terhadap penumpang itu sendiri untuk tidak melebihi dari kapasitas yang telah disediakan serta tetap menggunakan asuransi, tegasnya.
Saat disinggung perkiraan tenggang waktu kabut asap yang mengganggu pelayaran ini akan berakhir, Ruseno belum bisa memprediksikan. Namun menurutnya kabut yang terjadi di Karimun bukanlah kabut asap imbas dari kebakaran lahan di sejumlah daerah di Indonesia. "Menurut saya, kabut yang terjadi di Karimun bukan kabut asap kebakaran melainkan embun biasa. Karena jika asap walau cuaca terang tetap mengganggu jarak pandang. Nah yang terjadi di Karimun menurut saya hanya embun biasa lantaran jika cuaca terang kabut pun hilang" tandasnya. Jun M
0 komentar:
Posting Komentar