Top News

Top News
Prabu Update :

Halal Bihalal Kok Pakai Liburkan Siswa

Senin, 26 September 2011


KUNDUR I detif.com - Wakil Bupati Karimun H. Aunur Rafiq menegaskan untuk tidak meliburkan siswa dalam acara halal bihalal. Hal ini ditegaskan Wabup mengingat kegiatan Halal-Bihalal yang digelar oleh UPTD Pendidikan sering meliburkan siswa-siswinya. Apalagi kegiatan itu menggunakan jam sekolah atau belajar. Hal ini ditegaskan Wabup karena berprinsip pada peraturan kalender nasional sehingga tak boleh ada kebijakan libur sembarangan


Menurut Rafiq, ia tidak ingin terjadi seperti kasus di Tanjungpinang, dimana dinas terkait meliburkan siswa-siswinya dalam acara Halal-bihalal yang masih dalam waktu jam belajar. Rafiq mengajak kepada seluruh guru, sebagai pendidikan, jika ada kegiatan seperti halal bihalal siswa tidak perlu diliburkan. "Berikan contoh terbaik bagi peserta didik kita, waktu libur bagi siswa ada tanggal dan harinya. Namun jika bukan hari libur jangan diliburkan,"kata Rafiq.

Kegiatan Halal-Bihalal yang dipusatkan di ruangan serba guna Kantor Camat Kundur Utara itu bertema "Kebersamaan itu adalah Indah" dan  diikuti sedikitnya 900 orang peserta. Dalam sambutannya Rafiq mengungkapkan, jangan sampai ada perselisihan paham antara sesama jajaran pendidik, apalagi tidak saling sapa dan tidak tegur menegur. "Menjelang sebelum berakhir bulan Syawal masih ada waktu untuk saling bermaaf-maafan sesama insan"

Di tempat terpisah, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Kundur Utara dan Kundur Barat yang menangui dua Kecamatan, Saiful, SPd, MPd mengatakan, kegiatan Halal-bihalal ini sengaja digelar untuk memperatkan tali silaturahmi antara sesama di lingkungan UPTD Kundur Barat dan Kundur Utara. "Tujuannya tidak lain untuk mempererat tali silaturahmi antar pengajar di Kundur setelah setahun tidak bertemu" tandasnya.

Jika Wabup menyesalkan tindakan pihak sekolah yang meliburkan proses belajar mengajar saat menggelar acara halal bihalal tidak demikian dengan Aktifis LSM di Karimun. Mereka justru memberikan apresiasi terhadap para guru yang meliburkan siswa dalam belajar. Dengan memberikan tugas PR atau belajar kelompok di rumah sudah menjadi bagian dari pendidikan proaktif, sehingga pulang awal dalam satu hari tidak akan mengganggu kualitas materi pendidikan itu sendiri.

"Libur satu hari saja saya pikir tidak terlalu berpengaruh. Sehari dengan yang telah bertahun-tahun mereka berjuang untuk meningkatkan pendidikan tanpa pamrih. Setidaknya langkah meliburkan siswa itu harus dihargai, jangan hanya libur mengajar sehari menghilangkan jasa pengabdian bertahun tahun mereka. Saya pikir tidak usah terlalu diselsalkan, anggap saja satu penghormatan kepada para guru" tandasnya. Jun M
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Posmetro Prabu 2010 -2011 | Design by Posmetro Prabu | Published by