Top News

Top News
Prabu Update :

Bisikan Hati Yang tak Terungkap

Minggu, 25 Desember 2011


Maaf jika membuatmu terkejut dan tak menyangka akan begini. Ini sudah menjadi keputusan bagiku yang sebelumnya telah matang kupikirkan. Jujur aku tidak ingin menambah lagi beban pikiranmu. Jika tidak demikian engkau rasa namun bagiku itu yang terjadi. Sesungguhnya bebanmu adalah bebanku juga. Itu tidak bisa dibohongi. Pikiranku sangat sensitif akan hal itu. Jangan kau bohongi dirimu karna sesungguhnya aku juga merasakannya.

Ini bisa jadi yang terakhir bagi kita berjumpa. Tidak akan ada lagi telepon, Twiter, Facebook dan lain-lain yang menjadi jembatan komunikasi antara kita, karna sebentar lagi aku akan menghapus dan membuangnya jauh-jauh dari kehidupanku. Aku sudah berupaya semaksimal mungkin mewujudkan impianmu. Jika memang kau masih belum puas akan pelayanan dan kasih sayang yang aku berikan selama ini padamu mohon maafkan aku. Diluar itu sungguh aku tidak mampu lagi mewujudkannya, karna segala kemampuan yang aku miliki telah ku curahkan. Lebih dari itu bisa saja terwujud namun itu bukan diriku lagi.

Akhir-akhir ini pikiranku serasa dibayangi oleh rasa bersalah dihadapmu. Itu yang membuat aku harus menjauh dari kehidupanmu. Karna kupikir memang benar bahwa cinta tidak harus memiliki. Untuk apa dirimu menjadi milikku jika kehidupanmu terbebani olehku. Ini adalah bahasa bathin yang aku saja tidak mengerti apa maksudnya. Menjelaskannya secara rinci dihadapmu aku sungguh tak sanggup. Singkatnya kita memang ditakdirkan bukan untuk bersama. Aku akui bahwa aku juga bahagia berada di dekatmu dan dirimu juga begitu bukan..?

Iya aku tahu, aku juga sadar kamu tidak keberatan dengan kelemahan yang aku miliki. Jauh hari sebelum ini juga telah kau ungkapkan begitu padaku. Yang menjadi pokok permasalahannya adalah kejujuran yang belum hinggap diantara kita. Masih banyak hal-hal yang aku sulit mengartikan hatimu. Itu karna aku manusia biasa yang belum mampu menjangkau hati dan perasaanmu. Setidaknya aku dapat melihatnya dari wajah dan matamu. Dirimu selalu berupaya menyembunyikan itu dalam-dalam dari diriku. Sungguh aku salut, karna engkau mampu bertahan tanpa harus mengungkapkan itu padaku. Percayalah, kehidupan yang kita pernah lalui akan ku ukir di sanubariku dan tak akan pernah hilang dari ingatanku. Aku mencintaimu.


Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Posmetro Prabu 2010 -2011 | Design by Posmetro Prabu | Published by