Top News

Top News
Prabu Update :

Selain Tanpa Uang Sekolah, Seragam Juga Gratis

Jumat, 06 Januari 2012

KARIMUN, detifcom - Sekarang ini rasanya jarang-jarang ada sekolah seperti Pendidikan Khusus-Pendidikan Layanan Khusus Yayasan Budi Bhakti (PK-PLK YPBB) Karimun ini. Sudah lah dibebaskan segala biaya sekolah, diberikan tunjangan transportasi, para siswanya juga diberikan fasilitas perlengkapan sekolah yang juga diberikan secara cuma-cuma.               

Pemberian perlengkapan sekolah ini secara simbolis disampaikan Bendahara YPBB Karimun, Santi Wahyuni kepada siswa dan orang tua yang kurang mampu disaksikan seratusan orang tua siswa lainnya di sekoah tersebut di Kapling Pelipit, Senin (2/12).               

“Yang belum bisa kita berikan seragam olahraga karena masih dijahit ya bapak-bapak, ibu-ibu,” ujar Santi Wahyuni kepada para orang tua siswa dalam acara yang digelar secara sederhana itu.               Pemberian perlengkapan sekolah gratis itu terdiri dari satu stel baju putih-merah untuk siswa SD atau putih-biru untuk siswa SMP, baju kurung Melayu, sepatu plus kaos kakinya, alat-alat tulis sekolah seperti tas, buku, pena, pensil dan penghapus. Jika ditotal harga bantuan perlengkapan sekolah tersebut diperkirakan mencapai lebih dari Rp 500 ribu rupiah per siswa.               

Beberapa orangtua siswa yang ditanyai Tribun mengaku sangat senang atas bantuan tersebut. “Sebenarnya anak saya sudah bisa sekolah gratis saja dan tidak ada bayar apapun, sudah sangat berterimakasih. Dan sekarang malah kami mendapat bantuan ini, mudah-mudahan dibalas yang maha kuasa,” ungkap salah satu orang tua siswa dengan nada haru kepada Tribun usai acara serah terima itu.               

Ketua YPBB Karimun Budi Prayitno mengatakan tujuan pemberian perlengkapan sekolah gratis ini didasarkan atas keprihatinannya melihat kondisi siswa yang kurang mampu, namun memiliki semangat tinggi untuk tetap bisa bersekolah.               

“Kita ingin anak-anak yang semangat belajarnya tinggi itu termotivasi, tidak putus sekolah hanya gara-gara orangtua mereka tidak mampu memiliki perlengkapan sekolah. Kasus ini banyak terjadi. Jadi ini untuk memotivasi mereka untuk tetap bisa bersekolah,” kata Budi Prayitno kepada Tribun usai kegiatan tersebut.               

Beberapa orangtua siswa yang ditanyai Tribun mengaku sangat berterimakasih atas bantuan tersebut. “Sebenarnya anak saya sudah bisa sekolah gratis saja dan tidak ada bayar apapun, sudah berterimakasih, dan sekarang malah kami menerima bantuan ini, mudah-mudahan dibalas yang maha kuasa,” ungkap orang tua siswa kepada Tribun usai acara serah terima itu.

Budi Prayitno mengatakan memiliki pengalaman memprihatinkan ketika anak didiknya tidak bisa bersekolah karena tidak memiliki seragam. Untuk itu selama ini, katanya, sebelum ada kebijakan yayasan memberikan fasilitas perlengkapan gratis ini, pihaknya tetap memperbolehkan siswanya tidak bersepatu atau tidak berseragam sekalipun.
“Siswa tidak bersepatu atau tidak berseragam selama ini kita biarkan saja karena memang orangtua mereka tidak mampu. Ada pengalaman siswa tak mau sekolah lagi karena malu tak berseragam. Jadi karena prihatin, makanya kita bantu juga seragam dan perlengkapannya sekalian,” ungkap Budi Prayitno.               

Selain itu, pihak yayasan juga memberikan bantuan ongkos transportasi bagi siswa yang rumahnya jauh dari sekolah yang berada di Pelipit Kapling ini. “Saya perhatikan anak-anak ada yang jalan kaki dari Bukit Tembak Meral, bahkan dari Sungai Pasir ke sekolah kita ini. Makanya, bagi orangtua yang tidak mampu memberi ongkos anaknya, itu juga kita bantu tiap harinya,” katanya.               

Beruntung bagi siswa yang berasal dari Teluk Setimbul dan Pasir Panjang yang jauhnya sekitar 20 Kilometer. Tekad kuat puluhan siswa dari daerah pesisir itu terbantu dengan fasilitas tim CD (community Development) kelurahan setempat. “Alhamdulillah, kalau yang dari Teluk Setimbul dan Pasir Panjang dibantu bus dari tim dana CD kelurahan di sana,” jelasnya.               

Sementara itu mengenai sumber dana bantuan tersebut, Budi mengatakan berasal dari donator YPBB yang terdiri dari kalangan birokrat, pengusaha dan anggota DPRD baik DPRD provinsi maupun DPRD Karimun. Bantuan juga berasal dari pemerintah daerah Provinsi Kepri khususnya Dinas Pendidikan Provinsi Kepri dan Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun. (msa)
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Posmetro Prabu 2010 -2011 | Design by Posmetro Prabu | Published by