Walau terbilang sekolah swasta yang sudah lama berdiri, atau sekitar tahun 2011, namun hingga kini Pendidikan Khusus-Pendidikan Layanan Khusus Yayasan Pendidikan Budi Bakti (PK-PLK YPBB) Karimun, masih mengontrak. Gedung yang dikontrak pun bekas bangunan sebuah pub&karaoke.
Kendati demikian semangat para pendidik dan siswanya tidak pantang menyerah. Bangunan bekas pub&karaoke itu pun kini sudah disulap menjadi sebuah bangunan mungil berisi sekitar 274 siswa kurang mampu dan belasan tenaga pengajar yang luar biasa pengabdiannya.
Berangkat dari kondisi tersebut lah, Ketua YPBB Karimun Budi Bakti berpikir keras untuk dapat mewujudkan mimpi bersama penghuni sekolah untuk membangun sebuah gedung baru. Tentunya yang representatives dan mudah dijangkau kalangan ekonomi lemah. Maklum, sebagian besar siswanya terdiri dari kalangan keluarga kurang mampu.
Sejak dua tahun lalu, setelah pembenahan gedung pub&karaoke selesai menjadi sebuah bangunan sekolah yang layak, Budi dan rekan-rekan yayasan lainnya mulai memutar otak. Dorongan dan motivasi dari berbagai pihak membuat semangat menciptakan mimpi memiliki gedung baru kembali terbuka.
Berkat mimpi itu, awal 2010 lalu sebidang tanah di kolong Telaga Tujuh Kolong Bawah Sei Lakam milik warga sekitar, berhasil dibebaskan. Luas tanahnya sekitar 500meter persegi yang dibeli dari kas yayasan. “Dana itu dari yayasan yang sudah lama diharapkan bisa membeli lahan untuk gedung baru,” katanya.
Menariknya, desaign gedung akan dibangun mirip dengan bangunan gedung putih, tempat Presiden Ameriak Serikat, Barrack Obama saat ini tinggal. Di bangunan yang rencananya tiga lantai ini akan dilengkapi fasilitas perpustakaan, laboratorium dan ruang sekolah lainnya.
“Desaign bangunannya memang mirip gedung putih bang. Mewah, tapi di dalamnya tetap kita mengutamakan fungsi, artinya ruang kelas dan sarana prasarana lainnya akan lengkap,” katanya.
Di dalamnya juga akan disediakan sebanyak 15 ruang kelas belajar untuk tingkat SD, SLTP dan SLTA. Sementara untuk lapangan olahraganya, masyarakat sekitar sudah sepakat untuk menggunakannya bersama-sama dengan pihak yayasan.
Jujur saja, ketika kita bersekolah di sebuah gedung yang tidak layak apalagi bekas sebuah bangunan pub&karaoke, pasti akan terasa minder. Tentunya ini juga dirasakan para siswa yang bersekolah di Pendidikan Khusus-Pendidikan Layanan Khusus Yayasan Pendidikan Budi Bakti (PK-PLK YPBB) Karimun.
“Pinginnya kita punya sekolah yang bagus, seperti kawan-kawan kami yang di sekolah negeri itu,” ujar Arif salah seorang siswa SLPT Pendidikan Layanan Khusus atau pendidikan non-Sekolah Luar Biasa kepada Tribun, kemarin.
Tentunya tidak semua siswa PK-PLK YPBB Karimun itu minder, sebab semangat belajar mereka tetap tinggi walau sekolah di tempat yang terbilang jarang ditemui di era modern seperti sekarang ini. “Tidak juga. Kami tetap bangga bersekolah di sini. Di sini juga enak kok,” kata Mardah seorang siswi lainnya.
Tentunya sebagai pendidik sekaligus orang tua para siswa tersebut merasa miris ketika mendengar rasa minder para siswanya. Salah satunya atas dasar itulah pihak YPBB berpikir keras dapat membangunkan sekolah baru bagi siswa kurang mampu, sehingga rasa minder dapat diatasi.
“Kami tak mau siswa jadi minder karena bersekolah di bangunan seperti ini. Makanya kami sangat berharap gedung baru ini bisa terealisasi. Mudah-mudahan, setelah tidak minder, siswa kami bisa lebih berprestasi lagi,” kata Budi Prayitnio sekalu Ketua YPBB Karimun, belum lama ini. Msa
Berangkat dari kondisi tersebut lah, Ketua YPBB Karimun Budi Bakti berpikir keras untuk dapat mewujudkan mimpi bersama penghuni sekolah untuk membangun sebuah gedung baru. Tentunya yang representatives dan mudah dijangkau kalangan ekonomi lemah. Maklum, sebagian besar siswanya terdiri dari kalangan keluarga kurang mampu.
Sejak dua tahun lalu, setelah pembenahan gedung pub&karaoke selesai menjadi sebuah bangunan sekolah yang layak, Budi dan rekan-rekan yayasan lainnya mulai memutar otak. Dorongan dan motivasi dari berbagai pihak membuat semangat menciptakan mimpi memiliki gedung baru kembali terbuka.
Berkat mimpi itu, awal 2010 lalu sebidang tanah di kolong Telaga Tujuh Kolong Bawah Sei Lakam milik warga sekitar, berhasil dibebaskan. Luas tanahnya sekitar 500meter persegi yang dibeli dari kas yayasan. “Dana itu dari yayasan yang sudah lama diharapkan bisa membeli lahan untuk gedung baru,” katanya.
Menariknya, desaign gedung akan dibangun mirip dengan bangunan gedung putih, tempat Presiden Ameriak Serikat, Barrack Obama saat ini tinggal. Di bangunan yang rencananya tiga lantai ini akan dilengkapi fasilitas perpustakaan, laboratorium dan ruang sekolah lainnya.
“Desaign bangunannya memang mirip gedung putih bang. Mewah, tapi di dalamnya tetap kita mengutamakan fungsi, artinya ruang kelas dan sarana prasarana lainnya akan lengkap,” katanya.
Di dalamnya juga akan disediakan sebanyak 15 ruang kelas belajar untuk tingkat SD, SLTP dan SLTA. Sementara untuk lapangan olahraganya, masyarakat sekitar sudah sepakat untuk menggunakannya bersama-sama dengan pihak yayasan.
Jujur saja, ketika kita bersekolah di sebuah gedung yang tidak layak apalagi bekas sebuah bangunan pub&karaoke, pasti akan terasa minder. Tentunya ini juga dirasakan para siswa yang bersekolah di Pendidikan Khusus-Pendidikan Layanan Khusus Yayasan Pendidikan Budi Bakti (PK-PLK YPBB) Karimun.
“Pinginnya kita punya sekolah yang bagus, seperti kawan-kawan kami yang di sekolah negeri itu,” ujar Arif salah seorang siswa SLPT Pendidikan Layanan Khusus atau pendidikan non-Sekolah Luar Biasa kepada Tribun, kemarin.
Tentunya tidak semua siswa PK-PLK YPBB Karimun itu minder, sebab semangat belajar mereka tetap tinggi walau sekolah di tempat yang terbilang jarang ditemui di era modern seperti sekarang ini. “Tidak juga. Kami tetap bangga bersekolah di sini. Di sini juga enak kok,” kata Mardah seorang siswi lainnya.
Tentunya sebagai pendidik sekaligus orang tua para siswa tersebut merasa miris ketika mendengar rasa minder para siswanya. Salah satunya atas dasar itulah pihak YPBB berpikir keras dapat membangunkan sekolah baru bagi siswa kurang mampu, sehingga rasa minder dapat diatasi.
“Kami tak mau siswa jadi minder karena bersekolah di bangunan seperti ini. Makanya kami sangat berharap gedung baru ini bisa terealisasi. Mudah-mudahan, setelah tidak minder, siswa kami bisa lebih berprestasi lagi,” kata Budi Prayitnio sekalu Ketua YPBB Karimun, belum lama ini. Msa
0 komentar:
Posting Komentar